PATI, LIPUTAN7.ID -Belakangan viral di media sosial, seorang pemuda pada siang hari kerap kali kedapatan tengah meminta-minta pada pengendara yang lewat di area perempatan lampu merah Puri Pati Jawa Tengah. Jum’at (7/7/2023).
Kades Tegalharjo Pandoyo membenarkan adanya vidio viral kegiataan Aris Munaji (40) saat di konfermasi awak media di rumah orang tua Aris di Desa Tegalharjo, Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati.
Aris ternyata berasal dari keluarga yang tergolong mampu. Ia adalah pengemis yang viral di media sosial di Pati.
Dalam video yang viral di berbagai platform media sosial, tampak bahwa Aris bermodalkan gelas plastik meminta-minta pada pengendara mobil yang berhenti di lampu merah.
Video kemudian berpindah lokasi dalam sebuah room karaoke, di mana Aris tampak sedang asyik memeluk seorang Ladys Companion (LC).
Kediaman keluarga Aris di Desa Tegalharjo, Kecamatan Trangkil, bisa dibilang cukup bagus. Bahkan lebih bagus dari kebanyakan rumah warga setempat.
Rumah keluarga Aris berbentuk joglo dengan atap genting yang tinggi. Temboknya bercat warna krem dan lantainya berkeramik.
Kepala Desa Tegalharjo Kecamatan Trangkil Pandoyo mengatakan, bahwa Aris memang berasal dari keluarga yang tergolong berkecukupan.
“Saya dulu pernah jadi guru di madrasah. Dulu Aris termasuk murid saya. Jadi sedikit banyak saya tahu tentang dia,” kata Pandoyo, Kamis (6/7/2023).
Menurut Pandoyo, orang tua Aris bekerja sebagai petani dan juga memiliki toko di rumah.
“Kalau kakaknya pengusaha peternakan. Aris ini dulu ikut kerja kakaknya yang punya usaha peternakan ayam petelur dan ayam potong. Kalau dari sisi ekonomi, untuk ukuran warga kami, kondisi keluarga Aris ini lebih dari cukup,” tambah Kades.
Pandoyo menduga Aris salah pergaulan sampai mengemis di lampu merah. Ia memiliki kondisi “keterbatasan” fisik maupun mental yang mungkin mendorongnya mencari jati diri dengan cara yang salah.
“Sehingga jatuhnya malah karaokean di tempat hiburan malam itu. Itu karena salah pergaulan dalam mencari jati diri saja,” ucap dia.
Pandoyo berani memastikan bahwa narasi yang mengatakan bahwa Aris selama ini mengemis hanya untuk berfoya-foya di tempat hiburan malam tidak tepat.
“Saya klarifikasi. Saya berani mengatakan itu (hasil mengemis) bukan untuk karaoke. Baru kali ini juga saya dengar dia ke tempat karaoke,” tandas Pandoyo.
Aris sendiri juga menegaskan bahwa dia baru kali pertama ke tempat karaoke. Itu pun karena diajak teman.
“Baru pertama kali karaokean. Saya diajak teman. Bukan dari hasil ngamen atau ngemis. Itu uang pribadi teman saya. Saya tidak ikut keluar uang,” ujar Aris.
“Saya nggak tahu siapa yang memfoto dan memvideo sampai beritanya tersebar seperti itu. Saya juga tidak tahu yang merekam saat mengemis siapa,” ungkapnya.
Setiap hari, dia berangkat mengemis pukul 09.00 WIB pagi dan pulang pukul 17.00 sore. Dia mengaku mendapat penghasilan antara Rp.100 ribu sampai Rp.200 ribu per hari dari hasil mengemis.
“Terpaksa (mengemis) karena belum ada pekerjaan. Sudah tiga kali ditangkap Satpol PP. Tapi saya kapok. Setelah ini mau cari pekerjaan meskipun belum tahu kerja apa,” pungkas Aris.
Aris mengaku sudah cukup lama mengemis, sekira dua tahun. Ia mengaku kapok dan menyesal. Dia malu karena videonya tersebar di media sosial dan media massa.