Daerah

Parah, Jembatan Penghubung Desa di Pendosawalan Tak Diperhatikan Pemerintah

184
×

Parah, Jembatan Penghubung Desa di Pendosawalan Tak Diperhatikan Pemerintah

Sebarkan artikel ini
IMG 20230711 WA0246

JEPARA,LIPUTAN7.ID – Jembatan merupakan akses penggerak perekonomian antar warga di daerah sekitarnya sebagaimana yang terlihat fasilitas jembatan penghubung antar Desa Pendosawalan dan Banyuputih di Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah sudah mengalami banyak kerusakan.

Namun tak kunjung diperbaiki. Jembatan yang terletak di pendosawalan RT 01 RW 01 dan Banyuputih RT 02 RW 01 berdiri sejak tahun 89 dibiayai oleh dana pribadi petinggi terdahulu Sudiyanto beserta swadaya masyarakat Pendosawalan.

Jembatan yang membentang di atas sungai pendosawalan bakalan sepanjang 30 meter, sebagian telah keropos karena termakan waktu. Kini jembatan yang keropos lantainya sebagian sudah diperbaiki oleh petinggi Desa Pendosawalan dengan biaya sendiri.

Saat ditemui media liputan7.id, Petinggi Desa Pendosawalan Hidarwo menjelaskan “Jika jembatan tersebut menghubungkan antara Desa Pendosawalan dengan Desa Banyuputih di Kecamatan Kalinyamatan.

Setiap hari, jembatan itu digunakan warga untuk keperluan ke sawah, pasar maupun tempat kerja ke pabrik”.

“Dulu jembatan tersebut dibangun dengan bambu lalu diganti dengan kerangka besi,” ungkap Hidarwo, pada Selasa (11/07/2023).

Lebih lanjut dia menjelaskan jika kerusakan jembatan itu sudah terjadi cukup lama, Hingga kini belum ada penanganan dari pihak terkait (pemerintah), karena segala kerusakan akan ditanggung oleh petinggi dengan merogoh dana yang cukup dalam.

“Ini rusaknya sudah sangat lama. Jadi sampai sekarang belum ada penanganan dari pemerintah baik Pemda maupun Provinsi dan perlu diketahui semua beban biaya perawatan jembatan ditanggung oleh seorang petinggi Pendosawalan selama dia masih menjabat dan dibantu masyarakat (warga),” jelas Hidarwo.

Meski sudah diperbaiki, kondisi tersebut masih cukup membahayakan. Apalagi kondisi jembatan pada bagian pondasi itu juga sudah mulai rusak setelah diterjang banjir yang cukup besar beberapa waktu yang lalu.

Petinggi Pendosawalan khawatir, derasnya air sungai jika hujan deras kembali terjadi, maka akan menambah kerusakan jembatan yang menjadi akses warga kedua desa tersebut.

“Jika turun hujan cukup lebat air akan naik keatas menghantam jembatan (lantai) sehingga mengawatirkan penggunaan yang lewat.” Lanjutnya

“Kami dari pemerintah desa sangat berharap perhatian dari Pemerintah Daerah maupun Provinsi untuk segera dibangun jembatan tersebut, mengingat anggaran DD maupun ADD tidak ada alokasinya untuk pembangunan jembatan tersebut.

Dan selama ini untuk perbaikan juga perawatan jembatan selalu merogoh dana pribadi para petinggi selama dia masih menjabat dan itu terjadi sejak jembatan tersebut dibangun, juga peran serta masyarakat Pendosawalan secara swadaya yang selalu membantu dalam pelaksanaannya.” Pungkasnya.