SAMPANG, LIPUTAN7.ID – Buku menyimpang yang disebar ke Madrasah Tsanawiyah (Mts) dan Madrasah Aliyah (MA) se Indonesia termasuk Sampang, ternyata tidak hanya tahun ini. Tetapi, buku menyimpang yang kadung tersebar itu juga terjadi pada tahun 2021.
Meski keberadaan buku menyimpang itu sudah diketahui oleh Kementrian Agama (Kemenag) Sampang, namun masih belum ada penarikan pada buku yang kadung disebar ke MTs dan MA ini. Hal itu, karena pihak Kemenag Sampang masih menunggu perintah dari Kemenag Pusat.
Kepala Kemenag Sampang Abdul Wafi mengaku, terkait keberadaan buku menyimpang itu, pihaknya sudah melaporkan ke Kemenag Pusat. Bukan hanya temuan belakangan ini, termasuk temuan pada tahun 2021 juga pernah dilaporkan ke Kemenag Pusat.
“Saya kurang tahu persis karena saya aktif di Sampang awal 2023, tapi setelah Kasi Penma, temuan tahun 2021 sudah dilaporkan ke Kemenag Pusat. Hasilnya perevisian buku menyimpang dilakukan oleh Kemenag Pusat,” Jumat (11/8/23).
Dia menguraikan, Bahwa temuan buku menyimpang saat ini, kemungkinan besar hasil terbitan tahun 2022-2023. Dimana pihaknya juga sudah melaporkan ke Kemenag pusat. Hasilnya, sudah ada tim dari pusat yang turun ke sampang, guna memastikan keberadaan buku menyimpang.
“Kemenag pusat sudah menurunkan tim ke IANATA Sampang,” ungkapnya.
Disinggung langkah penarikan pada buku menyimpang, Abdul Wafi menegaskan, menarik buku tidak bisa melakukannya. Mengingat harus ada perintah dari Kemenag Pusat, karena kewenangannya ada di pusat.
“Penarikan harus melakukan kajian terlebih dahulu, sehingga kami yang ada di daerah menunggu perintah dari pusat. Apalagi keberadaan buku menyimpang tidak hanya di Sampang, melainkan di seluruh Indonesia,” paparnya.
