Pendidikan

Buku yang Disasar ke MTs dan MA Diduga Menyimpang, Terdapat Puluhan Kesalahan

142
×

Buku yang Disasar ke MTs dan MA Diduga Menyimpang, Terdapat Puluhan Kesalahan

Sebarkan artikel ini
IMG 20230807 WA0021

SAMPANG, LIPUTAN7.ID – Puluhan buku yang disasar ke Madrasah Tsanawiyah (Mts) dan Madrasah Aliyah (MA) diduga menyimpang.

Meski dugaan penyimpangan terhadap buku itu disampaikan sejak 2021, namun sekarang dari Kementrian Agama (Kemenag) Sampang belum ada tindakan penarikan buku yang sudah tersebar ke sekolah dan Madrasah.

Menurut data yang berhasil Liputan7 himpun, puluhan buku Fiqih dan Aqidah akhlak, terdapat kesalahan dan diduga berbeda haluan dengan ajaran Ahlusunah Waljamaah.

Buku yang diduga menyimpang itu diketahui, setelah Tim Bahtsul Masail Ponpes Gedangan Daleman, bersama Tim media literasi Institut Agama Islam Nazhatut Thullab Sampang melakukan kajian dan telaah mendalam.

Hasilnya, dua tim tersebut menemukan beberapa kesalahan dalam buku akidah, yang terlanjur disebar ke Madrasah dan sekolah.

Terkait hal itu, Ketua Kurikulum Pondok Pesantren Gedangan Daleman Kedungdung Sampang, Muqoffi menyingkap, bahwa pihaknya menemukan 24 kesalahan terhadap buku yang diterbitkan oleh penerbit Nasional ER.

Sementara buku yang diterbitkan Kemenag RI, ada 18 kesalahan. Kemudian terbitan Kemndikbud RI, ditemukan 13 kesalahan. Bukan hanya itu, 13 kesalahan lainnya ditemukan di buku hasil terbitan TS.

“Hal itu diketahui, setelah Tim Bahtsul Masail Ponpes Gedangan Daleman bersama Tim media literasi Institut Agama Islam Nazhatut Thullab Sampang, melakukan kajian dan telaah mendalam,” ujarnya (6/8) kemarin.

Dibeberkan, alasan pihaknya melakukan pengkajian terhadap buku yang dimaksud, karena pihaknya menemukan buku tersebut tidak disertai dengan referensi di setiap penjelasannya.

Sehingga pihaknya, tidak memahami sumber kesalahan pengambilan referensi yang dikembangkan oleh penulis.

Seperti, salah-satu hukum membaca Syahadat sebagai rukun Khutbah Jum’at dalam uraian buku tersebut, justru berbeda dengan beberapa kitab termasuk Madzahibul Arba’ah, yang tidak menyebutkan Syahadat sebagai syarat rukun Jum’at.

“Pengkajian pada puluhan buku ini, lantaran sudah beredar di seluruh Madrasah dan Sekolah, utamanya di Kabupaten Sampang,” ungkapnya.

IMG 20230807 WA0019
Kedua Tim melakukan telaah mendalam pada buku yang diduga menyimpang.

Bukan hanya itu, timnya menemukan rujukan yang tidak absah dalam buku tersebut, jika dikaji melalui jalur Alhlusunnah Waljamaah. Mengingat telaah itu dianggap penting dan sesuai instruksi PC NU Sampang.

Dia menganggap ada pembiaran dari pihak lain, sebab kesalahan dan pengkajian dilakukan sejak 2021 lalu.

“Pengkajian itu dilakukan sejak 2021 hingga sekarang. Terbitan pertama dikaji pada 2021. Sedangkan ke dua diberikan 2022 lalu,” imbuhnya.

Dia mengaku, bahwa terkait buku itu sudah dilaporkan ke Kemenag Sampang sejak 2021 lalu. Pada pertemuan itu, pihak kemenag Sampang mengundang pembanding, guna menelaah keabsahan buku.

“Bahkan dalam pertemuan dengan Kemenag hingga mengundang pembanding. Mereka menerima bahwa buku itu bermasalah,” tambahnya.

Dia memaparkan, kendati pihak Kemenag mengakui bahwa beberapa buku bermasalah, namun hingga sekarang belum ada tindakan penarikan kepada sekolah dan Madrasah.

“Belum ada tindakan penarikan dari pihak kemenag, seperti penarikan,” paparnya.

Disambung oleh Ketua Yayasan Ponpes Gedangan Daleman, yakni Ach Khoiruddin MZ. Dia meminta agar pihak Kemenag menarik semua buku-buku yang bermasalah, dan diganti dengan buku baru. Sebab keberadaan buku itu disinyalir membahayakan para santri dan siswa.

Selain itu, dia meminta kedepannya, agar Kemenag bergandeng dengan Lembaga (Seperti Lembaga NU), guna mengkalter buku-buku yang akan disebar.

“Kami merasa dirugikan dalam hal ini. Mengingat bantuan buku diberikan secara tersistem. Namun justru terdapat buku yang menyimpang,” papar Gus Khoir, Senin (7/8/23).

Terkait kasus buku bermasalah sejak dua tahun lalu ini, Liputan7 sudah mencoba mengkonfirmasi Kepala Kemenag Sampang (Abdul Wafi), namun masih belum ada respon. Sehingga dipastikan, berita terkait buku diduga menyimpang ini akan terus diupdate.