Daerah

Proyek Pengerasan Jalan Setapak di Desa Cibadak Diduga Tidak Sesuai RAB

148
×

Proyek Pengerasan Jalan Setapak di Desa Cibadak Diduga Tidak Sesuai RAB

Sebarkan artikel ini
IMG 20230804 200901

TANGERANG, LIPUTAN7.ID -Pengerasan jalan Setapak yang berada di kampung Kawidaran Rt.019/004 Desa Cibadak Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Banten, diduga di kerjakan dengan asal jadi dan tidak sesuai spesifikasi.

Dari hasil pengamatan sejumlah Awak Media,terlihat aspal yang sangat tipis tidak sesuai spesifikasi,pelaksana proyek diduga sengaja mengurangi volume,demi meraup keuntungan yang besar.

Terlihat juga agregat atau batu split yang digelar tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) bukan yang berkualitas melainkan kualitas rendah, hal itu tentu akan berdampak pada daya tahan aspal hotmix.

Saat di konfirmasi terkait agregat yang digelar, salah satu pekerja mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui terkait hal itu.

“Saya ga tau bang,coba tanya pelaksana sama pengawas nya,sekarang mereka lagi ngerjain yang di belakang masjid”ujarnya.

Buchori muslim, selaku Kepala Desa Cibadak saat dikonfirmasi awak media melalui pesan singkat WhatsApp terkait adanya dugaan penyimpangan aspal hotmik yang mengunakan material bekas, ia menyangkal.

“Itu bahan baru semua, cek aja ke pelaksana atau komunikasi dengan Pak Dudu selaku Kasi Perencanaan Pembangunan,” Jawabnya.

Saat di hubungi melalui telepon Udi Haryadi alias Dudu tidak merespon, dan terkesan menghindar.

Dengan adanya hal itu, awak media langsung menemui pihak pelaksana namun lagi-lagi pelaksana mengarahkan untuk menghubungi dudu selaku kasi perencanaan.

Tapi sangat di sayangkan ketika pelaksana menghubungi dudu, terdengar ucapan yang tidak pantas keluar dari seorang aparatur Desa.

“Apa sih itu anak-anak bikin ribet aja, proyek nya kan belum selesai,”ucap Dudu kepada pelaksana.

Sejumlah awak media mengecam ucapan Dudu,terkesan merendahkan profesi jurnalistik,dan tidak mencerminkan seorang aparatur pemerintah.

Di sisi lain salah seorang warga,JI saat di mintai tanggapan nya,ia sangat menyayangkan proyek swakelola dari dana Desa(DDS) di kerjakan oleh pihak luar,bukan warga sekitar.

“Ini kan dana Desa, seharusnya yang di berdayakan warga desa sekitar,banyak lho di sini warga yang nganggur”tutup nya dengan nada kesal.

Jika dilihat dari papan proyek yang terpampang di lokasi, ada tiga titik yang mendapat kan prioritas oleh Pemdes cibadak, dengan anggaran bervariasi, total keseluruhan anggaran mencapai seratus tiga belas juta rupiah lebih.

Anggaran yang digelontorkan negara melalui Dana Desa itupun cukup besar untuk meningkatkan infrastruktur, namun dalam pelaksanaanya proyek tersebut diduga tidak sesuai harapan,dan terkesan ada pemborosan.

Dengan adanya dugaan penyimpangan itu, inspektorat kabupaten Tangerang di minta mengaudit pemdes Cibadak.