PADANG PARIAMAN, LIPUTAN7.ID – Gotongroyong Lingkungan (Golink) merupakan tradisi kerja sama yang diwariskan nenek moyang Minangkabau guna mencapai tujuan bersama. Sebab dengan bergotong royong tak ada bukit yang tak bisa didaki, dan tak ada lurah yang tak bisa dituruni.
Hal tersebut disampaikan Camat Batang Gasan, Anton Wira Tanjung, saat melaksanakan gotongroyong bersama masyarakat Malai V Suku Timur, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman untuk membuka kembali jalan dari depan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 korong Malai Mudo menuju korong Ujung Tanah.
“Sementara sebelumnya, jalan tersebut tidak bisa dilewati, karena jembatan putus, sudah lebih setahun,” katanya, Sabtu (19/8/23).
Anton Wira Tanjung menambahkan, bahwa sikap gotongroyong telah mulai memudar oleh perkembangan zaman. Maka sari itu dia beserta warga, yang merasa memiliki kewajiban untuk mengembalikan budaya itu melakukan gotong royong pada pembukaan jalan itu.
“sikap yang penuh dengan nilai positif tersebut, hidup tumbuh dan berkembang di tengah tengah masyarakat, sebagai budaya yang harus dipelihara,” ungkapnya.
Selaku pimpinan Kecamatan Batang Gasan, dia mengajak semua unsur pimpinan baik Wali Nagari, Wali Korong, Babinkantibmas, dan Babinsa untuk terjun lansung ‘Mairik parang jo barani, mairik karajo jo usaho’
“kita berikan contoh dalam ” Mambangkik batang tarandam ” sehingga sikap ini akan hidup kembali, dan ini sudah saya mulai, sejak saya dilantik menjadi camat disini. Kendatipun pada hari libur kerja, insyaAlloh akan dihadiri, demi masyarakat kita, tinggal Wali Nagari mengatur jadwal,” uangkapnya.
Wali Nagari Malai V Suku Timur, Buyung Intan sangat berterima kasih kepada Camat Batang Gasan, yang telah hadir dalam membuka kembali jalan yang sudah lama tidak ditempuh kendaraan. Apalagi jalan tersebut, menghubungkan Korong Malai Mudo Dengan Korong Ujung Tanah.
Menurutnya, ide cemerlang dari Camat Batang Gasan untuk membudayakan kembali sikap gotongroyong itu di tengah tengah masyarakat sangat bagus.
Dia berharap, agar Pemerintah Daerah (Pemda) Padang Pariaman melalui DPUPR-nya, juga memberikan perhatian khusus untuk pembangunan jembatan kecil yang berukuran 4×6 m itu.
“Sehingga jalan ini akan dapat dipergunakan kembali oleh masyarakat,” pungkasnya.