BANDUNG,LIPUTAN7.ID – Sampah menjadi permasalahan yang belum terselesaikan di wilayah Kabupaten Bandung. Berbagai program telah diluncurkan, namun belum memberi penyelesaian yang maksimal. Seperti terlihat tumpukan sampah mulai terjadi di beberapa titik, sisi jalan yang ada di Kabupaten Bandung, Senin (28/8/2023).
Tumpukan sampah itu, merupakan dampak dari kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Sarimukti Kabupaten Bandung Barat.
Di TPS Citaliktik, Soreang, Kabupaten Bandung, tumpukan sampah kini sudah menggunung, puluhan truk pengangkut sampah yang telah terisi sampah juga terlihat parkir di area tersebut.
Selain truk pengangkut sampah bahkan terlihat ada beberapa beca motor yang juga bermuatan sampah, hanya terparkir di TPS Citaliktik dekat truk sampah tersebut.
Hal tersebut dampak akibat adanya kebakaran di TPA Sarimukti, karena aktifitas pembuangan sampah ke TPA Sarimukti dihentikan sementara.
Tak hanya di TPS Citaliktik, dampak dari kebakaran di TPA Sarimukti juga di beberapa titik, sisi jalan yang ada di Kabupaten Bandung, membuat banyak tumpukan sampah.
Seperti terlihat di Jalan Gading Tutuka Soreang, terdapat tumpukan sampah, begitu juga di Sayati Kecamatan Margahayu, dan Gandasoli Katapang.
Selain di Kabupaten Bandung tumpukan sampah juga terjadi di wilayah Kota Bandung. Pemerintah Kota Bandung membentuk Satgas Kedaruratan Sampah dalam menyikapi kebakaran di TPA Sarimukti yang sudah berlangsung dalam beberapa hari terakhir. Pemkot juga segera mengeluarkan Biaya Tak Terduga (BTT) untuk penanganan sampah.
Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan bahwa hal ini juga sebagai respons atas ketetapan Gubernur Jawa Barat yang menyatakan Bandung Raya dalam kondisi darurat sampah sejak tanggal 24 Agustus 2023 lalu.
“Oleh karena itu, kami akan mengeluarkan Keputusan Plh Wali Kota yang berkaitan dengan penggunaan BTT karena beririsan dengan penggunaan anggaran dan lain sebagainya. Selain itu, kami akan merancang Satgas Kedaruratan Sampah, yang Insyaallah hari Senin sudah selesai,” kata Ema dalam keterangan di Bandung, Minggu (28/8).
Ema menjelaskan bahwa anggaran BTT itu dikeluarkan dengan keharusan dilakukan dalam kondisi kedaruratan.
“Seperti saat ini, kita sama-sama tidak menduga bahwa akan terjadi bencana di TPA Sarimukti,” ucapnya.
Terkait pembentukan Satgas Penanganan Kedaruratan Sampah, Ema menerangkan, Pemkot Bandung berkaca pada kesuksesan penanganan pandemi COVID-19, di mana pada saat itu juga dibentuk Satgas.
“Satgas Penanganan Kedaruratan Sampah ini nantinya akan berisi jajaran dari Pemkot Bandung dan juga Forkopimda Kota Bandung,” tuturnya.
Langkah-langkah ini, kata Ema, dikarenakan juga saat ini 95 persen Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kota Bandung dalam kondisi overload.
Kebakaran TPA Sarimukti dikabarkan masih berlangsung dan tengah diupayakan penanganan dengan rekayasa cuaca dan bom air. Kebakaran membuat TPA Sarimukti ditutup sementara. Namun Ema mengaku mendapat informasi pengiriman sampah ke TPA Sarimukti bisa dilakukan mulai Senin (28/8) meski belum maksimal.
“Memang belum bisa digunakan sampai waktu yang belum bisa ditentukan. Namun, berdasarkan catatan yang semoga ini akurat, nanti mulai hari Senin, 98 dari 241 ritase truk sampah dari Kota Bandung bisa mengakses TPA Sarimukti. Nah, tetapi masih ada lebih dari seratus truk yang belum bisa mengangkut sampah ke sana,” ujar Ema.
Sebanyak 98 ritase truk sampah ini merupakan kuota untuk Pemkot Bandung dapat mengakses pembuangan sampah ke TPA Sarimukti pasca kebakaran.
Karena belum maksimal, Ema memohon kepada masyarakat Kota Bandung untuk berkolaborasi menangani masalah sampah secara bersama-sama.
“Kami mohon kepada masyarakat untuk sama-sama bijak. Kita tahan dulu sampah sampai hari Minggu, dan semoga hari Senin, ini bisa perlahan normal kembali,” kata Ema.
Dengan berbagai upaya optimalisasi, Ema memastikan sampah-sampah yang menumpuk di TPS tidak sampai berserakan di jalan raya yang menjadi pemandangan tidak mengenakan.
“Seperti saat ini, kita sama-sama tidak menduga bahwa akan terjadi bencana di TPA Sarimukti,” ucapnya.
Terkait pembentukan Satgas Penanganan Kedaruratan Sampah, Ema menerangkan, Pemkot Bandung berkaca pada kesuksesan penanganan pandemi COVID-19, di mana pada saat itu juga dibentuk Satgas.
“Satgas Penanganan Kedaruratan Sampah ini nantinya akan berisi jajaran dari Pemkot Bandung dan juga Forkopimda Kota Bandung,” tuturnya.
Langkah-langkah ini, kata Ema, dikarenakan juga saat ini 95 persen Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kota Bandung dalam kondisi overload.