Sorot

Diduga PLN Cabang Lubuk Alung Cekik Masyarakat dengan Tagihan Melambung

1282
×

Diduga PLN Cabang Lubuk Alung Cekik Masyarakat dengan Tagihan Melambung

Sebarkan artikel ini

PADANG PARIAMAN, LIPUTAN7.ID – PLN cabang Lubuk Alung cekik masyarakat dengan tagihan yang melambung. Yakni, yang biasa pembayaran 260 sekarang mencapai 960 lebih, hal itu disampaikan oleh salah satu masyarakat pakandangan yang tiba tiba tagihan nya membengkak.

Untuk menindak lanjuti hal itu, awak media Liputan7.id dan sekretaris MOI sumbar Yeni Laura mencoba mengkonfirmasi ke kantor cabang PLN Kasiak Putiah Tapakih Lubuk Alung kabupaten padang pariaman, Senin Oktober 2023.

Dari laporan karyawan yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, bahwa kenaikan itu kesalahan input karena ada pergantian petugas pada bulan Mei dan Juni tahun 2023.

“jadi kita dikenakan biaya tambahan, sesuai kilo meter sekarang nasabah harus tetap bayar dengan angka 960 yang tertera di pembayaran bulan sekarang,” ujar petugas tersebut.

Maka dari itu, mewakili PLN dia meminta maaf atas kesalahan tersebut. Akan tetapi biaya bisa dicicil.

“Kita telpon dulu Dirut pak untuk cicilan, dan biaya yang tertera sudah sesui dengan angka 960 lebih itu,bulan besok kembali mormal jawab karyawan PLN cabang lubuk alung,” ungkapnya.

Di sambung salah-seorang nasabah yang kesal, dia mengatakan bahwa sebelumnya karyawan minta nomor handphone, dan berjanji akan mengubungi nasabah tersebut setelah diangkat oleh dirut PLN. Namun hingga lama, nasabah tersebut tak kunjung mendapat panggilan dari pihak PLN.

“Tadi ada juga masyarakat yang mengeluh masalah turun daya, yakni sudah setahun lebih tidak juga daya turun, dengan alasan setelah pemasangan awal harus menunggu satu tahun. Tapi, setalah orang tersebut menunggu lebih dari satu tahun, justru disuruh menunggu lagi selama satu bulan. Dia mengaku sudah bolak-balik kesini, namun tidak ada kejelasan yang pasti,” beber nasabah yang dirahasiakan namanya.

Sementara menurut karyawan, setelah dicek di sistem, memang setiap bulannya ada mencatat, namun ada keburaman foto dari petugas lapangan.

“Sebelumnya kami minta maaf, karena memang dari petugas kami mencatat tetapi hasil fotonya buram, jadi angka yang diinput itu yang seharusnya besar menjadi kecil, dan kalau di sistem itu jika belum melewati maksimal pemakaian tidak terbaca,”

“Jadi untuk sekarang tetap membayar sesuai tagihan, keringan yang dapat kami berikan yaitu dengan cara dicicil, untuk ini semua sudah sesuai dengan aturan yang ada,” tegasnya