KABUPATEN TANGERANG, LIPUTAN7.ID – Penggunaan biomassa sebagai bahan bakar di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 3 Lontar diduga di markup oleh para oknum pegawai untuk meraup pundi-pundi rupiah.
Menurut pengakuan dari salah satu sopir, ia mengangkut biomasssa dalam satu truck hanya bermuatan 150 karung kalau di timbang berkisar 1,5 ton.
“Sebenarnya di sini hitungannya per mobil asal kelihatan penuh saja pak, makanya kalau muat karung harus berdiri ” ucap sopir kepada awak media.
Sopir yang enggan disebutkan namanya tersebut juga menjelaskan bahwa timbangan yang dilakukan oleh PLTU hanya formalitas saja.
“Timbangan itu hanya formalitas saja pak karena sebenarnya permobil.” terang sopir.
Dugaan timbangan Biomassa di Mark up oleh oknum pegawai diperkuat dengan keterangan yang di sampaikan oleh salah satu Security.
Menurutnya, dalam satu truck hanya bermuatan 4 – 5 ton, kalau untuk 8 ton sepertinya tidak mungkin karena Biomassa tersebut memiliki berat yang sangat ringan.
” Biomassa yang di terima oleh PLTU Banten 3 Lontar, dalam sehari mencapai 30 hingga 40 truck, dalam satu truck perkiraan hanya 4 – 5 ton. ” Ujar Security.
Bila kita bandingkan keterangan dari Kedua Narasumber dengan tiket timbangan yang tertulis 7 – 8 ton maka diduga timbangan Biomassa di Mark up oleh oknum pegawai.
Hingga berita ini di terbitkan pihak PLTU Belumb bisa di konfirmasi.