BANDUNG,LIPUTAN7.ID – Peningkatan jalan yang dikerjakan oleh rekanan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang atau DPUTR Kabupaten Bandung di wilayah Desa Warnasari tepatnya di Kampung Munjul, Citiss RW 10 pada Sabtu, (16/09/2023) diduga tanpa adanya papan informasi dan pelaksanaan di lokasi pekerjaan.“ Katanya ada mandor yang bertanggung j.awab. Pak Ade namanya,” ucapnya Konsultan ketika sedang mengawasi pelaksanaan Hotmix jalan di lokasi.
Disisi lain penelusuran Liputan7.id menemui Kepala Desa Warnasari Ki Aa Sugiarto yang sedang mengawasi pekerjaan tersebut mengatakan Alhamdulillah sudah terlaksana juga harapan masyarakat perbaikan jalan, dan saya coba hubungi pelaksana pekerjaan tidak diangkat, karena tidak ada di lokasi.
“Pelaksana Pekerjaan di hubungi, tapi tidak diangkat, karena pelaksana tidak ada di lokasi, makannya itu saya coba telpon,” tuturnya Kepala Desa Warnasari di lokasi pekerjaan jalan, Sabtu (16/09/2023).
Selain itu menurut keterangan warga setempat yang sedang menyaksikan pekerjaan perbaikan jalan mengatakan, perbaikan jalan ini semoga awet dan tahan lama tidak cepat rusak, kalau papan informasi proyek tidak ada, dan pelaksana pekerjaan juga tidak ada, katanya ada orang yang dipercaya tapi tidak ada di lokasi.
“Papan informasi pekerjaan tidak ada, pelaksana juga tidak ada, yang ada hanya konsultan dan pegawai dari Dinas PUPR Kabupaten Bandung,” ucapnya warga setempat sekaligus tokoh masyarakat.
Selain itu dari hasil pantauan tim media di lapangan, pekerjaan hotmix jalan yang berlokasi di jalan Kampung Citiis Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat tepatnya pada hari Sabtu (16/09/2023). Diduga tidak terpasang papan informasi atau papan proyek dalam pengerjaan hotmix tersebut, bahkan tidak ada pelaksana lapangan, mandor atau orang yang bertanggung jawab di lokasi pengerjaan hotmix tersebut.
Menurut keterangan warga Desa Warnasari yang lain, enggan ditulis namanya menjelaskan, pekerjaan hotmix dikerjakan oleh pihak rekanan DPUTR Kabupaten Bandung, tetapi di lapangan tidak ada pelaksana lapangan, mandor atau orang yang bertanggung jawab dalam proses pengerjaan hotmix tersebut.
“Tidak ada pelaksana, Mandor ataupun orang kepercayaan perusahaan rekanan Dinas PUPR Kabupaten Bandung,” jelasnya.
Alangkah baiknya. Sambungnya warga Warnasari, tamu itu seharusnya permisi dulu kepada masyarakat setempat, apalagi tamunya yang melakukan kegiatan, kalau udah mengetahui misal ada kejadian yang tidak diinginkan tetap saja akan kembali ke Pemerintah Desa setempat.
“Harusnya permisi dahulu, menurut saya. kalau ada kejadian tidak diinginkan pastinya kembali ke Pemerintah Desa,” sambungnya warga di lokasi pekerjaan.
Sampai berita ini diterbitkan, pihak pelaksana ataupun Dinas terkait belum dapat di konfirmasi.
