Hukum

Dugaan Proyek Siluman di Pasar Pakandangan Terkuak Pakai Pasir Muaro

304
×

Dugaan Proyek Siluman di Pasar Pakandangan Terkuak Pakai Pasir Muaro

Sebarkan artikel ini

PADANG PARIAMAN, LIPUTAN7.ID – Sebuah proyek pembangunan di Pasar Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, terindikasi tidak memiliki papan informasi proyek dan diduga menggunakan material pasir yang mengandung banyak batu apung (17/72024).

Informasi ini disampaikan oleh salah satu tokoh masyarakat setempat yang enggan disebutkan namanya. Menurutnya, proyek tersebut merupakan proyek Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) dari salah satu anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat.

“Diduga ini proyek siluman karena tidak ada plang proyeknya. Pasir adukan yang digunakan pun banyak mengandung batu apung,” ujar tokoh masyarakat tersebut.

Foto: pengerjaan proyek

Ia menambahkan, berdasarkan informasi yang ia peroleh, anggaran untuk proyek ini mencapai lebih dari Rp100 juta. “Kalau menurut informasi yang berhasil saya himpun, anggarannya kisaran kurang dari Rp 200 jutaan,” bebernya.

Menurut tokoh masyarakat, Kasus ini perlu mendapat perhatian serius dari pihak terkait, mengingat potensi penyimpangan dana dan penggunaan material yang tidak sesuai dengan spesifikasi.

“Masyarakat berharap agar proyek ini diinvestigasi secara menyeluruh dan transparan,” paparnya.

Sementara salah satu pimpinan redaksi media online yakni Hiklas yang juga wartawan utama menyampaikan keawak media liputan7.id bahwa diduga pasir yang digunakan tidak pakai pasir sungai alias pakai pasir muaro/laut yang akan berdampak pada mutu pekerjaan.

“Sepertinya beliau pakai pasir muaro/ laut, pasir muaro lebih murah dari pasir sungai dan berdamak pada bangunan,” tutup dia.

Menurut intaian Liputan7.id, bahwa pasir tersebut berada di dekat kantor nagari, sehingga Liputan7.id mengkonfirmasi Wali nagari setempat. Dia mengatakan akan mengkroscek dan menanyakan langsung ke pihak kontraktornya.

“Akan saya hubungi kontraktornya nanti, saya masih di luar kota,” pungkas dia singkat.