TNI

Guna Berantas Kebodohan Anak Negeri, Bhabinkamtibmas Lolowau Sambangi Siswa Putus Sekolah

185
×

Guna Berantas Kebodohan Anak Negeri, Bhabinkamtibmas Lolowau Sambangi Siswa Putus Sekolah

Sebarkan artikel ini

NIAS SELATAN, LIPUTAN7.ID – Keluarga kurang mampu tidak jarang ditemukan di negeri tercinta ini NKRI, baik dari segi kebutuhan ekonomi maupun dalam segi pendidikan. Seperti yang dialami oleh seorang anak bernama Reyhan Jaya Telaumbanua, akrab dipanggil Rama (7) tengah berhenti masuk sekolah dikarenakan tidak memiliki seragam.

Diketahui, Rama duduk di bangku sekolah dasar kelas satu SDN 071201 Lolowau dengan hidup ditanggung oleh neneknya Samitia Zagoto yang tergolong lansia, tinggal di rumah bekas kantor kecamatan, Desa Lolowau, kecamatan Lolowau, kabupaten Nias Selatan, Sumut, semenjak dititipkan oleh orang tuanya sekira dua tahun lalu. Keberadaan kedua orang tua Rama tidak diketahui sampai sekarang menurut pengakuan neneknya, Jumat (27/10/2023).

Bermula dari rasa penasaran David Hutapea, Bhabinkamtibmas Polsek Lolowau, kenapa anak seusia Rama tidak masuk sekolah dan bahkan hampir setiap hari berada di sekitaran lingkungan Polsek Lolowau, akhirnya David melakukan pendekatan sembari mengedukasi Rama layaknya abang dan adik.
“Rama tidak memiliki baju seragam sekolah, seragam yang dulu sudah rusak, makanya tidak lagi bersekolah,” tutur Rama.

David pun tersenyum haru bercampur sedih melihat nasib Rama tidak seberuntung dirinya. Lalu David tergerak hatinya untuk membelikan seragam beserta kelengkapan sekolah untuk Rama supaya bisa masuk sekolah lagi.
“Jikalau Rama rajin bersekolah dan mendapatkan nilai bagus, David akan membantu biaya sekolah Rama selama belajar,” ucap David sambil menyerahkan seragam bersama peralatan sekolah kepada Rama yang didampingi oleh neneknya.

Selaku Bhabinkamtibmas, David menyampaikan bahwa dia merasa terpanggil untuk memberikan uluran tangan.
“Membantu sesama ialah hal yang lumrah, terlebih dengan mereka yang membutuhkan dan kurang mampu. Apalagi karena tidak ingin melihat anak tersebut putus sekolah, tentu kita berusaha untuk membantu apa adanya,” jelas David.

Ketika hal tersebut dikonfirmasi oleh awak media liputan7.id kepada dinas sosial melalui (YN) selaku pendamping Bansos BPNT menyampaikan, bahwa telah menemui Rama untuk melakukan pendataan.
“Kami sudah mengunjungi Rama untuk mencari tahu data dan kepastian dokumen kependudukan mereka. Akan tetapi yang kami peroleh hanya sebuah Rapor yang masih belum ditandatangani oleh kepala sekolah. Sementara, dokumen lainnya tidak ada untuk diajukan ke dinas sosial sebagai calon keluarga penerima manfaat KPM Bansos. Kami akan terus berupaya dan berkoordinasi dengan pihak-pihak tertentu dalam penerbitan dokumen anak tersebut,” tandasnya.