JEPARA,LIPUTAN7.ID – Membeli perangkat seluler dengan merek iPhone memang berbeda dengan handphone jenis android harus teliti dan cermat.
Hal tersebut terjadi kepada seseorang yang enggan disebutkan namanya, dimana dia telah membeli sebuah handphone (sesuai nota), iPhone 11 pro max, ram 256 seharga Rp 6.000.000, dengan perjanjian (kesepakatan tertera di nota) tidak ada garansi IMEI dan garansi all provider 2.
Kepada Liputan7.id, dia menceritakan kekecewaannya saat beli iPhone bekas di toko di sekitar Jepara Kota, Senin (17/6/2024) malam.
“Ada dugaan permainan dari tukang setting handphone di konter-konter, salah satunya konter khusus jual iPhone,” terangnya.
Menurutnya, konter-konter tersebut di duga membeli iPhone BM (seken) dari aplikasi-aplikasi yang IMEnya hanya terdaftar sementara yang di pakai pengguna. Setelah itu, iPhone BM itu dijual dengan harga murah karena tidak tau cara mendaftarkan IMEnya (ke kantor perpajakan khusus merk handphone).
Setelah itu, hp merk iPhone itu dijual kembali oleh konter khusus iPhone di Jepara yang sudah di daftarkan (sementara) IMEnya yang hanya berlaku tiga bulan saja.
“Diduga iPhone itu asli tapi BM (black market). Contohnya, salah satu iPhone 11 pro max 4/128 yang saya beli ini (asli harganya 14 juta) tapi ada yang menjual di toko seharga 6 juta saja dan ram tertulis 256 yang ternyata itu di suntik ram nya,” ujarnya.
Dia mengaku sangat kecewa ternyata IME nya hanya di daftarkan cuma 3 bulan saja, kalau konter iPhone yang jual ya di kasih garansi cuma 2 Minggu. Jadi si pembeli akan kecewa iPhone nya tidak bisa digunakan (IME untuk providernya terblokir).
“Apakah itu iPhone asli atau enggak saya gak tahu. Tahu begitu beli iPhone di iBox yang pasti terjamin kualitasnya dan keamanan IME nya terdaftar untuk selamanya, ” imbuhnya.
Dia menyebut jika iPhone yang masa aktif IME nya sudah habis ya kalau di jual itu harga lebih murah dan anjlok harganya apalagi dijual ke konter yang khusus jual iPhone di Jepara kota itu.
