Peristiwa

Mantan Napi Teroris Ajak Masyarakat Menghindari Ajaran Radikal

436
×

Mantan Napi Teroris Ajak Masyarakat Menghindari Ajaran Radikal

Sebarkan artikel ini

PALEMBANG, LIPUTAN7.ID – Ustad Abdurrahman Taib (49) Eks Napi Teroris ini sudah lama membaur baik di masyarakat. Tepatnya sejak ia dinyatakan bebas 8 tahun lalu oleh Direktorat Intelkam Polda Sumsel. Hal iru diungkapkan Ustad Abdurrahman Taib saat Liputan7 bersilaturahim ke rumahnya, yakni di kawasan Sukajaya, Kecamatan Sukarame, Palembang (29/9) kemarin.

Tentunya media menjumpai di di rumahnya yang berwarna biru muda, Tabib menyambut dengan murah senyum dab bersahabat.

Kesibukan sehari – hari Ustad Taib sendiri, selain memiliki usaha laundry, dia juga rajin mengajari anak-anak mengaji di lingkungan rumahnya.”Ya buka usaha laundry jalan terus, tadinya di depan, ini buka di rumah saja. Disini ada pelanggan lama ada juga yang baru, karena laundry  sudah jadi kebutuhan orang ya,” katanya.

Ustad Taib meyakini, bahwa radikalisme di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melanggar hukum. karena Radikal itu termasuk menggangu dan menyusahkan masyarakat.

“Ketika melakukan tindakan radikalisme, berarti menganggu atau menyusahkan khalayak ramai atau masyarakat. Maka kita berusaha supaya, tindakan radikal ini kita hentikan. Kita minimalisir, jangan sampai berkembang di dalam masyarakat,”ucapnya.

Ditegaskan Ustad Taib, setelah radikal, biasanya tindak selanjutnya mengarah terorisme. Maka dari itu, dirinya melakukan berbagai cara agar radikalisme tidak tumbuh di NKRI yang dicintainya itu.

“Untuk di Sumsel sendiri, radikalisme ini tidak terlalu besar. Karena kita selalu mengikuti perkembangan teman-teman yang masih terlibat dalam jaringan terorisme,” bebernya.

Ustad Taib mengingatkan, jaringan yang masih kerap muncul di masyarakat, yakni pengikut ISIS Suriah. Meskipun ISIS sudah tidak eksis lagi, tapi paham yang di sebarkan masih cukup banyak, khususnya terhadap generasi muda.

“Jadi ketika ada seruan – seruan untuk ikut berjihad, nah itu masyarakat perlu waspada. Jangan sampai kita, mudah mengikuti apa yang disampaikan para penyebar kabar tersebut. Bisa jadi, itu sekedar propaganda yang mengajarkan kita, untuk melakukan tindak radikal dan terorisme,” pesannya.

Sebagai eks napiter, Ustad Taib menghimbau kepada masyarakat, untuk tidak mudah mengikuti paham tertentu, terutama paham jihad fisabilillah.

“Karena bila tidak hati – hati, bisa membuat kita salah dalam melangkah. Dengan jihad fisabilillah tujuannya, kita mengharap ridho dan pahala dari Allah SWT. Tapi bisa jadi, kita salah dalam mengaplikasikannya. Justru berbuat dosa dan kerusakan. Sehingga tidak salah, apabila meminta pendapat dahulu dari para ulama, atau ustad yang lebih mengetahui,” terangnya.

Selanjutnya, Ustad Taib juga memberi himbauan, jelang Pemilu tahun 2024 mendatang, ia bersama teman – teman eks napiter, bakal ikut mencoblos dalam pemilu nanti.

“Mari kita gunakan hak kita, kita bisa menentukan pilihan, pada pemimpin yang bisa memberikan atau membantu memajukan masyarakat dalam NKRI. ia berharap masyarakat jangan sampai golput,” tukas Ustad Abdurrahman Taib.