Daerah

Perkebunan Tomat di Cianjur Diduga Dijadikan Tempat Peredaran Obat Eximer dan Tramadol

305
×

Perkebunan Tomat di Cianjur Diduga Dijadikan Tempat Peredaran Obat Eximer dan Tramadol

Sebarkan artikel ini
Perkebunan Tomat di Cianjur Diduga Dijadikan Tempat Peredaran Obat Eximer dan Tramadol.
Perkebunan Tomat di Cianjur Diduga Dijadikan Tempat Peredaran Obat Eximer dan Tramadol.

CIANJUR, LIPUTAN7.ID – Sebuah perkebunan yang berlokasi di Desa Ciherang Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur Jawa Barat diduga dijadikan tempat peredaran Eximer dan Tramadol.

Terpantau di lokasi sebuah gubuk sederhana secara bebas mengedarkan obat keras golongan G tersebut tanpa tersentuh oleh Aparat Penegak Hukum (APH).

Saat dikonfirmasi, seorang Pria berinisial YD alias Gepeng mengakui bahwa usaha tersebut milik seorang boss berinisial AM yang saat ini menjabat sebagai oknum Kepala Desa di salah satu Desa di Provinsi Aceh.

“Kalau saya hanya sekedar pekerja bang, usaha ini milik AM yang saat ini sedang berada di Aceh ” jelas singkat Gepeng kepada media Liputan7.id, Jum’at (6/10/23).

Pria bertato itu juga menjelaskan bahwa omset penjualan saat ini sudah berkurang dibandingkan saat dirinya mengedarkan berada di pinggir jalan.

” Untuk obat Eximer dijual 10 ribu/ 6 butir kalau untuk Tramadol dijual dengan harga 8 ribu / butir. Sekarang berkurang bang, gk seperti waktu didepan (pinggir jalan – red), kalau waktu didepan omset penjualan mencapai 13 juta/hari tapi kalau sekarang berkisar 5 – 6 juta/ hari.” Ujarnya.

Selain menjelaskan omset penjualan, Gepeng juga menerangkan bahwa untuk melancarkan usahanya boss AM membayar uang koordinasi sebesar 30 juta/ toko, kepada pihak Kepolisian.

“Untuk uang koordinasi sebesar 30 juta rupiah perbulan untuk satu toko, boss AM memiliki toko semuanya ada 8 toko, uang koordinasi itu untuk keseluruhan bang. ” terang Gepang dengan logat Sundanya.

Terpisah, AM selaku boss dari Gepeng membenarkan bahwa dirinya adalah pemilik dari usaha tersebut, menurutnya obat Eximer dan Tramadol boleh-boleh saja diperjualbelikan karena obat tersebut bukan tergolong Narkotika.

“Obat Eximer dan Tramadol tidak merusak, itu hanya obat untuk penyemangat kerja terlebih dengan iklim seperti di Cianjur. ” kata AM melalui sambungan WhatsApp.

Lanjut AM, untuk uang koordinasi itu tidak ada, adapun kalau ada dari pihak kepolisian datang hanya sekedar uang rokok besarnya 50 ribu itupun seminggu sekali. tutup Kepala Desa.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Polsek Pacet Polres Cianjur belum dikonfirmasi terkait adanya peredaran obat keras jenis Eximer dan Tramadol tersebut.