Kesehatan

Pertama di Madura, RSUDMA Sumenep Tingkatkan Pelayanan dengan Lakukan Operasi Bedah Tanpa Pisau

575
×

Pertama di Madura, RSUDMA Sumenep Tingkatkan Pelayanan dengan Lakukan Operasi Bedah Tanpa Pisau

Sebarkan artikel ini
Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi di Poliklinik Onkologi, dr. Husnul Ghaib, Sp.B (K) Onk.
Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi di Poliklinik Onkologi, dr. Husnul Ghaib, Sp.B (K) Onk.

SUMENEP, LIPUTAN7.ID – Guna untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep menjadi yang pertama di Madura dan kedua se-Jawa Timur, sebagai rumah sakit yang melakukan operasi bedah tanpa menggunakan pisau (minimal invasif).

Diketahui, terobosan baru tersebut baru dilakukan rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Sumenep ini sejak bulan Agustus 2024 lalu di Poliklinik Onkologi.

Saat dikonfirmasi oleh awakmedia, Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati, melalui Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi di Poliklinik Onkologi, dr. Husnul Ghaib, Sp.B (K) Onk, membenarkan, jika RSUD milik Pemerintah Kabupaten Sumenep ini sudah bisa melakukan operasi Bedah Minimal Invasif (MIS) dengan teknik Radio Frequency Ablation (RFA) pada tumor tiroit atau gondok yang terbukti jinak atau tidak ganas.

“Iya mas, di Jawa Timur juga baru ada dua rumah sakit yang melakukan operasi MIS ini yaitu, pertama di RSUD dr. Soetomo Surabaya, kemudian RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep juga menyusul melakukan operasi MIS, serta menjadi RS satu-satunya di Madura yang bisa lakukan operasi MIS tersebut,” ujarnya. Jum’at, (20/09/2024).

Dokter Spesialis bedah di Poliklinik Onkologi, dr. Husnul memaparkan, dalam teknik ini tidak ada pisau dan minim sayatan sama sekali, hanya memasukkan elektroda yang besarnya seperti jarum suntik atau abokat nomor 16. Yangmana, Elektroda dimasukkan nodul atau tumor tiroit dipandu oleh USG, jadi bisa memantau ketepatan dari elektroda itu ke nodul sesuai yang diinginkan.

“Lapis demi lapis dilakukan setiap satu centimeter kita ikuti dan kita lakukan rodio frekuensi dengan memberikan aliran frekuensi tertentu yang menghasilkan panas, sehingga membunuh sel-sel tumor hingga nantinya terjadi negrosis atau mati,” papar dr. Husnul.

Ket Gambar : Trobosan Baru dari RSUD dr. H. Moh. Anwar dalam meningkatkan pelayanan yang maksimal kepada seluruh masyarakat Sumenep. #BismillahMelayani.
Ket Gambar : Trobosan Baru dari RSUD dr. H. Moh. Anwar dalam meningkatkan pelayanan yang maksimal kepada seluruh masyarakat Sumenep. #BismillahMelayani.

Lebih lanjut, dr. Husnul menjelaskan, selanjutnya dalam perkembangannya dievaluasi dengan USG, meskipun diakui memang tidak seperti operasi yang langsung hilang, namun mengecil dengan sendirinya hingga nodul atau benjolan di tiroitnya hilang.

“Dan untuk teknik kedua dilakukan dengan mengembangkan Vacuum-Assisted Eksaation Breast Biopsy (VABB), yaitu teknik pemeriksaan pada payudara untuk tumor payudaya jinak. Kalau sebelumnya dilakukan dengan mengambil tumor itu dengan irisan sebesar tumor itu,” jelasnya.

Namun, menurut dr. Husnul, ini dilakukan dengan irisan minimal invasif dengan memasukkan alat yang diameternya sekitar setengah centimeter ditusukkan di tempat tertentu, kemudian dipandu USG hingga alat kita tetap berada di bawah tumornya.

“Nah, dengan teknik tertentu kita lakukan irisan sedot-irisan-sedot hingga tersedot semuanya menjadi bersih baru kita selesai,” kara dr. Husnul.

Selanjutnya, tambah dr. Husnul, Keuntungan yang kedua, teknik ini jika di luar negeri, pasien tidak dibius hanya disuntik istilahnya di Madura “dibuat mati rasa” seperti ketika sunat, namun kemarin pihaknya melakukan bius, karena takut pasiennya tidak siap sehingga hanya menginap sehari.

“Dan keuntungannya lagi, tidak ada bekas operasi hanya ada 2-3 centimeter. Sehingga secara kosmetik diuntungkan, apalagi ketika di payudara tidak akan menggangu seperti ketika dilakukan operasi pada umumnya,” tambahnya.

“Bahkan, di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep ini atas seizin Direksi, semua biaya sudah dicover oleh BPJS, sehingga masyarakat tidak ada biaya sama sekali alias gratiss,” pungkas Dokter Spesialis Bedah di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Husnul.