JEPARA,LIPUTAN7.ID – PT. Formosa Bag Indonesia (FBI) Mayong Jepara, melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak terhadap 1 orang pekerja yang merupakan Ketua Serikat Pekerja yang ada di perusahaan tersebut, yakni Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PUK SPAI-FSPMI) PT. Formosa Bag Indonesia Mayong Jepara Jawa Tengah. Selasa (17/10/2023).
Hal tersebut mematik ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jepara turun ke jalan untuk menutup kawasan industri Mayong, Jepara pada Selasa 17 Oktober 2023.
Aksi tersebut merupakan bentuk kemarahan buruh atas adanya kebijakan dari PT. Formosa Bag Indonesia (FBI), massa aksi buruh terlihat memblokade akses jalan menuju perusahaan dan pabrik yang ada di wilayah tersebut.
Mereka melakukan blokade dengan menggunakan satu mobil komando dan motor sehingga membuat aktivitas pabrik di kawasan tersebut berhenti total.
Aksi demo diwarnai dengan membentangkan banner bertulisan, PUK SPAI FSPMI PT FBI menuntut “Pekerjakan kembali Ketua PUK SPAI FSPMI PT FBI Dino Ardiansyah”. dan “Lawan Management Arogan,” serta “Pecat Mirza”.
Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (KC-FSPMI) Jepara Raya Yopi Priambudi mengatakan, Aksi demo ini mendapat kawalan ketat aparat kepolisian Polres Jepara lantaran demo tersebut sempat diwarnai aksi saling dorong antara buruh dengan salah seorang oknum manajemen perusahaan di kawasan tersebut.
“Aksi demo ini, diikuti oleh perwakilan buruh dari perusahaan lain se-Jepara yang buruhnya berafiliasi atau berserikat FSPMI. Sebagai bentuk solidaritas sesama pekerja,” kata Yopi.
Ia menambahkan, PHK sepihak yang dilakukan oleh PT. FBI dengan dalih efisiensi tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga, kita menyatakan sikap dengan tegas menolak PHK sepihak yang dilakukan oleh PT. FBI.
“Menurut kami, mem-PHK dengan dasar efisiensi yang dilakukan oleh manajemen PT. FBI tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga, dengan tegas kami nyatakan untuk menolak PHK sepihak yang dilakukan secara arogan oleh manajemen PT. FBI,” kata Yopi.
“Rekruitmen pekerja baru masih berjalan, kegiatan lembur juga masih ramai. Lalu efisiensi yang bagaimana? Ini tidak bisa dipertanggungjawabkan,” imbuhnya.
Informasi yang di himpun awak media di lokasi,bmassa aksi meminta manajemen PT. FBI untuk mempekerjakan kembali Dino Ardiansyah ketua PUK SPAI-FSPMI PT. FBI.
“Kami berharap saudara Dino Ardiansyah dapat bekerja kembali dan mendapatkan haknya dalam berserikat. Sudah itu saja, tidak muluk-muluk,” pungkasnya.