Daerah

Santri di Ponpes Bani Tamim Diduga Jadi Korban Bullying

1272
×

Santri di Ponpes Bani Tamim Diduga Jadi Korban Bullying

Sebarkan artikel ini

TANGERANG,LIPUTAN7.ID – Kekerasan atau bullying kembali terjadi di lingkungan pendidikan, kali ini menimpa salah satu santri berinisial M yang sedang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Modern Bani Tamim yang berada di kampung Etek Desa Sindang Asih, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang.

Di Ceritakan oleh EN orang tua dari MSR, kejadian itu terjadi pada tanggal 16 September 2023 bermula dari putranya MSR hendak makan siang, secara tiba- tiba rekan sekelasnya berinisial K menarik M lalu melakukan pemukulan kebagian wajah yang mengakibatkan hidung M mengalami pendarahan.

“Anak saya gak menyangka bakal di hajar oleh K, waktu itu jam makan siang, saat anak saya hendak mengambil nasi secara tiba-tiba di tarik oleh K dan langsung di tonjok bagian hidungnya, akibat pemukulan itu, hidung anak saya berdarah.” jelas EN kepada awak media. Kamis (28/9/23).

Tidak berhenti hingga disitu, lanjut EN, K memukul bagian bibir, mata, hingga ke tubuh bagian belakang hingga menyebabkan memar akibat pemukulan itu. Lanjut EN.

EN menambahkan, K merasa leluasa melakukan perbuatannya, karena salah satu ustadz yang menjadi pengajar di pesantren tersebut adalah kakak kandung nya.

“Selain itu, K juga melakukan pengancaman kepada seluruh siswa yang melihat kejadian dengan kata jangan ada yang misahin, akhirnya semua yang ada di situ pada diam hanya jadi penonton. “imbuhnya.

Masih dengan nada kesal EN mengatakan, bahwa setelah kejadian tersebut tidak ada pihak dari pesantren maupun keluarga korban yang datang ataupun bertanya keadaan korban hingga saat ini.

” Hingga saat ini belum ada bang, baik dari pondok pesantren maupun dari kelurga K yang datang melihat kondisi anak saya, yang saat ini sedang dalam pengobatan.” terangnya.

Sementara itu, Pihak Pondok Pesantren Bani Tamim yang diwakili oleh Ustadz Gilang selaku penanggung jawab dari pondok pesantren tersebut menjelaskan bahwa insiden itu terjadi saat jam istirahat.

“Insiden itu terjadi saat jam istirahat, waktu itu tidak ada yang menginformasikan kepada pihak pondok pesantren, namun setelah kita mengetahui, kita lakukan pemanggilan baik kepada Keluarga M maupun keluarga K. ” Jelasnya. Senin (2/10/23).

Lanjut Gilang, Saat itu sudah ada kesepakatan antara Keluarga M dengan keluarga K bahwa permasalahan ini diselesaikan secara musyawarah kekeluargaan dan Keluarga K bersepakat siap bertanggung jawab untuk pengobatan M, imbuhnya.

Lanjut Gilang, Kami tidak tahu jika permasalahan ini belum terselesaikan karena tidak ada informasi baik dari keluarga K maupun dari Keluarga M, Untuk memulihkan M dari traumanya, kami dari pondok pesantren Bani Tamim akan membawa M ke Psikolog atau Psikiater.

Atas kejadian itu, Orang tua dari M yang saat ini mengalami trauma berkepanjangan memutuskan untuk tidak melanjutkan putranya menuntut Ilmu di Pondok Pesantren Bani Tamim karena dikhawatirkan akan terulang kembali.