SUMENEP, LIPUTAN7.ID – Sebagai bentuk penyegaran birokrasi dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat, Puluhan pejabat administrator yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep dilakukan pergeseran atau mutasi jabatan. Kamis, (31/8/2023).
Bupati Sumenep H. Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH, saat dikonfirmasi oleh awakmedia di Pendopo Agung Keraton Sumenep, mengatakan, bahwa pergeseran maupun promosi jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) bukan peristiwa yang istimewa, karena itu dilakukan dalam rangka penyegaran untuk meningkatkan birokrasi Pemerintah Kabupaten Sumenep supaya semakin baik,” ujarnya.
“Untuk itu, para pejabat yang baru saja dilantik menduduki jabatan baru, hendaknya segera menyesuaikan diri sekaligus membangun koordinasi untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam mencapai target kinerja di instansinya masing-masing,” tandas Bupati Sumenep H. Achmad Fauzi Wongsojudo.
Bupati Sumenep yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Partai PDI-Perjuangan Kabupaten Sumenep tersebut menjelaskan, bahwa pihaknya menempatkan figur dalam birokrasi ini, telah melalui berbagai pertimbangan yang menyesuaikan dengan kemampuan ASN bersangkutan, demi meningkatkan kerja birokrasi.
“ASN yang menduduki jabatan baru diharapkan benar-benar bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya guna untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” jelasnya.
Lanjut Bupati H. Fauzi, Pergeseran jabatan pejabat administrator itu sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Sumenep Nomor 821.20/373/435.203.3/2023 tanggal 31 Agustus 2023, yang jumlahnya sebanyak 75 Aparatur Sipil Negara (ASN), diantaranya sebagai Sekretaris di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Kecamatan, Kepala Bagian Sekretariat Daerah, Camat, serta Kepala Bidang di OPD.
Bupati H. Achmad Fauzi Wongsojudo juga berharap, kepada para ASN agar jangan sampai malas atau masa bodoh dengan jabatan saat ini, karena semua perangkat daerah sama saja tidak ada yang diistimewakan atau paling enak, sehingga di manapun bertugas harus profesional sesuai dengan kompetensi untuk mencapai prestasi kerja.
“Pejabat yang mendapat amanah jabatan baru jangan bertanya apa yang harus dikerjakan, jangan selamanya hanya menunggu perintah saja, namun hendaknya mempunyai pemikiran saya harus mengerjakan apa, supaya bisa langsung bekerja nyata,” tutupnya.