Agama

Sekilas Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

74
×

Sekilas Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Sebarkan artikel ini

LIPUTAN7.ID – Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW menjadi hari yang penting bagi umat Islam.

Mengutip dari situs Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas, peringatan Maulid Nabi diyakini sudah dirayakan masyarakat Muslim Arab sejak tahun kedua Hijriah.

Catatan ini merujuk pada Nuruddin Ali dalam kitabnya Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa.

Namun ada beberapa keyakinan lainnya bahwa perayaan Maulid Nabi sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Terdapat beberapa versi yang mengungkapkan kisah dibalik perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Masih dalam kitab Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa, dijelaskan bahwa ibunda dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid, Khaizuran, yang memerintahkan perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad di Masjid Nabawi di Madinah.

Selain di Madinah, perintah tersebut juga diserukan oleh Khaizuran kepada penduduk Makkah untuk merayakan Maulid Nabi.

Nabi Muhammad lahir pada 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah (570 Masehi). Sehingga perayaan Maulid juga jatuh pada tanggal tersebut.

Versi lainnya, diyakini Nabi lahir 15 tahun sebelum peristiwa gajah atau bahkan beberapa hari atau bulan setelah Tahun Gajah.

Di Indonesia sendiri perayaan Maulid Nabi dimeriahkan dengan berbagai cara dan tradisi sesuai dengan adat daerah.

Keraton-keraton, khususnya di daerah Pulau Jawa, Maulid Nabi disambut dengan tradisi Grebeg Maulud.

Di Sulawesi Selatan, Maulid Nabi SAW dirayakan dengan istilah Maudu Lompoa atau Maulid Akbar. Perayaan ini diselenggarakan bahkan lebih ramai daripada hari raya Idul Fitri.

Dalam perayaan tersebut, warga mengarak replika perahu Pinisi yang dihias dengan beraneka ragam kain sarung dan dipamerkan di tepi sungai.

Meskipun berbeda-beda, tradisi saat Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai simbol penghormatan kepada Nabi serta menumbuhkan rasa syukur, teladan, dan gotong royong antar umat Muslim.